Dan terdapat sebuah hadith yang juga mengisahkan secara jelas mengenai Alhabul Ukhdud ini.قتل أصحب الأخدود"Celakalah kaum yang menggali parit." (Surah al-Buruj 85:4)
---------------------
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir"
Apabila tukang sihir tersebut meningkat usianya, dia telah memilih seorang anak remaja (Ghulam) untuk mengajarnya ilmu sihir. Sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah Ghulam itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, lalu ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.
Maka dia diajarkan oleh pendeta, jika terlambat datang kepada ahli sihir berkata: aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan, "Aku ditahan oleh ahli sihir."
Pada suatu hari, di dalam perjalanannya Ghulam terserempak dengan sejenis binatang merayap atau sejenis ular yang menganggu orang ramai. Beliau mengambil seketul batu sambil berkata, ”Wahai tuhan, sekiranya ajaran rahib itu lebih Engkau sukai dari ajaran sihir, maka engkau bunuhlah ular itu dengan batu ini.”
Lalu dilontarnya batu tersebut dan berjaya membunuh ular berkenaan. Maka ia terus memberitahu kejadian itu kepada Rahib (pendita), maka berkatalah Rahib itu kepadanya, "Engkau kini telah mendapat afdhat (pesan) daripadaku, dan engkau akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku".
Jawab Ghulam itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mau beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mu".
Terus dia beriman kepada Allah dan didoakan oleh Ghulam dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah s.w.t. Kemudian ia kembali ke majlis raja seperti biasanya, dan ditanya oleh raja, "Hai Fulan, siapakah yang menyembuhkan matamu?"
Jawabnya, "Rabbi (Tuhanku)".
Raja bertanya, "Aku?".
Jawabnya, "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah".
Ditanya oleh Raja, "Apakah anda mempunyai Tuhan selain Aku?"
Jawabnya, "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan Ghulam yang mendoakannya untuk sembuh itu. Maka segera dipanggil Ghulam itu lalu berkata, "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit."
Jawab Ghulam "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla.".
Raja itu pun bertanya, "Adakah aku?",
"Tidak" jawab permuda itu.
Maka tanya raja itu, "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?"
Jawab pemuda "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah".
Maka Ghulam ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji di kepalanya hingga terbelah dua badannya.
Kemudian kembali Ghulam diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi dia menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu.
Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan aku sehendak-Mu)".
Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah dia kembali menemui raja, dan ketika ditanya, "Manakah orang-orang yang membawamu?" Jawabnya, "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?"
Jawabnya, "Allah yang menyelesaikan mereka".
Kemudian Ghulam berkata kepada raja, "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku."
Raja bertanya, "Apakah perintahmu?"
Jawabnya, "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu engkau ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil Ghulaam (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian engkau lepaskan anak panah itu, maka dengan itu engkau dapat membunuhku".
Maka semua permintaannya itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata, "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda itu)".
Raja yang zalim itu mencampakkan sesiapa sahaja yang tidak ingin kembali dari agama mereka ke dalam api tersebut sehinggalah tiba giliran seorang wanita bersama bayinya.
Wanita tersebut takut dan teragak-agak dari dihumban ke dalam api tersebut sehinggalah bayi itu bertutur. "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak". Lalu ibu tersebut bersabar dan tabah menghadapinya.
(H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun sebelum Nabi saw.
---------------------------
..kisah yang sungguh menyentuh..mampukah aku seperti pemuda itu..
Antara doa yang sangat aku suka..yang diucapkan pemuda itu..
"Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta"
"Ya Allah..Tolonglah aku dengan caraMu.."
Maka Yaa Robb..Tolonglah aku dengan CaraMu..
Agar kaki ini berani untuk kembali tegak..dan terus berjalan sampai aku menemukanMu..
~mhbag
No comments:
Post a Comment